Cara Seru Generasi Millenial untuk Menjadi Generasi Peduli Lingkungan Hidup
Sebagai generasi millenial, seberapa akrab Kamu dengan gaya hidup ramah lingkungan? Gaya hidup ini berpengaruh positif tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang banyak. Namun, tidak semua orang merasa yakin untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Beberapa orang masih menganggap gaya hidup ramah lingkungan bisa mengurangi kenyamanan saat menjalankan aktivitas mereka. Padahal, jika diterapkan dengan tepat, gaya hidup ini bisa jadi gaya hidup yang menyenangkan untuk dijalani. Yuk, simak tips berikut agar gaya hidup ramah lingkungan jadi lebih mudah dan seru untuk dilakukan.
Membawa Botol Minuman Sendiri
Salah satu tren yang baik untuk diikuti adalah tren membawa botol minuman sendiri, khususnya ketika beraktivitas di luar rumah. Kamu bisa membawa botol minuman kekinian dengan bentuk dan warna kesukaanmu. Botol minuman yang dapat digunakan berkali-kali ini dapat membantu mengurangi sampah plastik akibat penggunaan minuman kemasan. Dengan membawa botol minuman sendiri, Kamu telah berkontribusi untuk membuat lingkungan jadi lebih bersih.
Cabut Kabel yang Tidak Terpakai
Sering meninggalkan kabel charger yang tidak terpakai dalam keadaan tersambung? Sebaiknya kebiasaan tersebut diubah mulai dari sekarang. Kabel charger yang tersambung dengan sumber listrik akan tetap mengisap daya meskipun perangkatnya tidak digunakan. Hal tersebut tentu merugikan karena membuat energi listrik terbuang percuma. Selain tidak ramah lingkungan, kondisi tersebut juga tidak ramah untuk keuanganmu karena bisa membuat tagihan listrik membengkak.
Stop Penggunaan Sedotan Plastik
Keberadaan sedotan memang mempermudah konsumsi minuman. Namun, sedotan yang dijual di pasaran sebagian besar berbahan dasar plastik yang membutuhkan banyak waktu untuk terurai oleh alam, sehingga penggunaan sedotan plastik secara terus menerus akan menjadi ancaman untuk lingkungan. Kini, banyak orang telah beralih dari sedotan plastik ke sedotan yang lebih ramah lingkungan, seperti sedotan yang terbuat dari bambu, batang pepaya, maupun sedotan kaca dan stainless steel. Dengan memilih sedotan non plastik, Kamu tetap bisa menikmati minuman favoritmu tanpa membahayakan lingkungan.
Tinggalkan Laptop dalam Mode Hibernate
Laptop sudah menjadi salah satu perangkat tak terpisahkan dari kehidupan millenial. Namun, masih banyak kesalahan dalam penggunaan laptop yang membuat energi menjadi boros karena penggunaan daya laptop yang tidak tepat. Banyak orang yang memilih untuk mematikan laptop ketika ingin meninggalkan laptop meski dalam waktu singkat, padahal jika hanya ingin meninggalkan laptop dalam waktu singkat, sebaiknya pilih mode hibernate/sleep. Mematikan dan menghidupkan laptop secara berulang kali membutuhkan daya yang lebih besar daripada memposisikan laptop dalam mode sleep/hibernate. Selain itu, ada baiknya untuk menyalakan laptop hanya jika benar-benar digunakan dan tidak membiarkannya menyala jika tidak digunakan. Meski tindakan ini sederhana, namun akan memiliki implikasi yang besar jika dilakukan dengan konsisten.
Berpartisipasi dalam Earth Hour
Satu lagi tren yang baik untuk diikuti untuk menjaga lingkungan, yaitu dengan mengikuti Earth Hour. Earth hour ini sendiri merupakan kampanye tahunan yang digagas oleh WWF yang memiliki tujuan edukasi untuk masyarakat. Earth hour dalam pelaksanaannya bukan hanya kampanye mematikan lampu, namun juga mengajak kita berkomitmen untuk menjadikan penghematan listrik sebagai bagian dari gaya hidup. Berpartisipasi dalam Earth hour bisa dilakukan dengan mudah, cukup luangkan waktu untuk mematikan lampu selama satu jam di malam hari. Karena mudah dilakukan, setiap orang dapat berkontribusi dalam Earth hour untuk perubahan positif bagi lingkungan.
Nyalakan AC pada Suhu 25oC
Di musim kemarau dengan suhu yang tinggi, AC atau air conditioner bisa menjadi benda penyelamat yang membuat suhu ruangan tetap sejuk. Bersantai di ruangan yang sejuk memang terasa nyaman, namun kita tetap perlu memerhatikan tingkat suhu ruangan yang digunakan agar tidak berlebihan.
Di iklim tropis seperti di Indonesia, suhu AC ideal adalah sekitar 25oC. Sebaiknya jangan membuat suhu ruangan menjadi terlalu rendah karena listrik yang terpakai akan semakin banyak dan membuat kebutuhan daya di rumah jadi membengkak. Hal lain yang harus diperhatikan adalah jangan biarkan ruangan terbuka ketika AC dinyalakan karena udara luar yang masuk akan membuat suhu dingin yang dihasilkan oleh AC tidak terasa sehingga energinya akan terbuang sia-sia.
Selain itu, ada baiknya jika Kamu memilih penggunaan AC yang hemat listrik, seperti AC Panasonic si-BiRU. AC Panasonic si-BiRU ini tangguh dalam menghemat energi sehingga bisa menjadi sebuah solusi cerdas untuk Kamu yang menginginkan udara yang sejuk dan nyaman tanpa khawatir dengan listrik yang boros. AC Panasonic si-BiRu memiliki Energy Efficiency Ratio tertinggi berbintang empat yang menandakan hemat energi. Yuk, mulai gaya hidup ramah lingkungan dengan cara-cara yang menyenangkan mulai dari sekarang bersama AC Panasonic si-BiRU!